Memang, hati tak sebening embun pagi
Namun, Harap kan slalu mengukir mimpi
Kala scenario kembali menjalankan peranya
Memutar siang pada malam
kau masih ada disana
yang mengindah dalam gelap
yang menerang dalam kelam
dan memancar sebagai keagungan
bibir ini masih saja bisu dalam kelu
namun pena kan terus menari
menyairkan simponi merdu tentang rindu
mengata dengan cukup memandang mata
dan binar kan menjadi penjelas untuk semuanya
begitu indah namun pilu terasa
merana namun jiwa bahagia
biarkan kerinduan terhempas semaunya
seperti daun yang terbang oleh angin
terlepas bebas walau dalam kerapuhan
sebaris kuucap
aku terisak dalam sayat bahagia